• Ikutilah Sunnah rasul dengan penuh keimanan, jangan mengerjakan
bid’ah, patuhlah selalu kepada Allah swt dan Rasulnya, janganlah
melanggar. Junjung tinggi tauhid, jangan menyekutukan Allah swt, selalu
sucikan Allah swt, dan jangan berburuk sangka kepadanya. Pertahankanlah
kebenarannya, jangan ragu sedikitpun. Bersabarlah selalu, jangan
menunjukkan ketidak sabaran. Beristiqomahlah dengan berharap kepadanya;
bekerja samalah dalam ketaatan, jangan berpecah belah. Saling
mencintailah, dan jangan saling mendendam.
• Anakku! Pertama-tama nasihatilah dirimu, kemudian nasihatilah
orang lain. Perhatikanlah dirimu, jangan mengurusi orang lain, jangan
mengurusi orang lain selama dalam dirimu masih ada sesuatu yang harus
diperbaiki. Sungguh celaka, engkau mengaku tahu cara menyelamatkan
orang lain! Engkau buta, bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya
yang memiliki penglihatan tajamlah yang mampu menuntun umat manusia.
Hanya seorang perenang handallah yang mampu menyelamatkan mereka dari
samudera ganas. Hanya orang yang mengenal Allah swt lah yang dapat
mengembalikan manusia ke jalan-Nya. Seseorang yang tidak mengenal-Nya,
bagaimana dapat menuntun manusia ke jalan-Nya?
• Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-terangan engkau
menentang Allah swt yang Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya tetapi
merasa aman dari siksa-Nya? Ketahuilah tak lama lagi rasa aman itu
akan berubah menjadi ketakutan, masa luangmu menjadi kesempitan,
kesehatanmu menjadi sakit, kemuliaanmu menjadi kehinaan, kedudukanmu
menjadi rendah, kekayaanmu menjadi kemiskinan. Ketahuilah! Rasa aman
dari siksa Allah 'Azza wa jalla yang akan kau peroleh di hari kiamat
sesuai dengan rasa takutmu kepada-Nya di dunia ini. Sebaliknya,
ketakutanmu di hari kiamat, sesuai dengan rasa amanmu ( dari siksa
Allah swt ) di dunia.
Sayangnya! Engkau tenggelam di dunia dan terperosok ke lembah
kelalaian, sehingga cara hidupmu seperti hewan. Yang kalian ketahui
hanya makan, minum, menikah dan tidur. Keadaan kalian ini tampak nyata
bagi orang-orang yang berhati suci.
Rasa rakus terhadap dunia, keinginan untuk mencari dan
menumpuk-numpuk harta telah memalingkan kalian dari jalan Allah 'Azza
wa jalla dan pintu-Nya.
Hai yang ternoda karena ketamakannya, andaikata kau bersama penghuni
bumi bersatu untuk mendatangkan sesuatu yang bukan bagianmu, maka
kalian semua tidak akan mampu mendatangkannya. Oleh karena itu
tinggalkanlah rasa tamak untuk mencari sesuatu ( rezeki ) yang telah
ditetapkan untukmu, maupun yang tidak ditetapkan untukmu. Apakah pantas
bagi seorang yang berakal untuk menghabiskan waktunya memikirkan
sesuatu yang telah selesai pembagiannya….?
• Empat hal berikut menghapus agama kalian :
1. Kalian tidak mengamalkan apa yang kalian ketahui.
2. Kalian mengamalkan apa yang tidak kalian ketahui.
3. Kalian tidak mau mempelajari apa yang tidak kalian ketahui, maka selamanya kalian bodoh.
4. Kalian mencegah orang lain untuk mempelajari apa yang tidak mereka ketahui.
• Kalian menghadiri majelis ilmu hanya untuk mencari jalan keluar
bagi permasalahan duniawi kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati.
Kalian tidak mendengarkan nasihat para penceramah, tetapi meneliti
kesalahan mereka, kemudian menghina dan mentertawakannya, kalian juga
bermain-main dalam majelis. Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan
diri kalian kepada Allah swt yang Maha Agung dan Maha Mulia. Segeralah
bertobat, jamgan mencontoh musuh-musuh Allah 'Azza wa jalla.
Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa yang kalian dengar.
• Berpuasalah! Tetapi ketika berbuka jangan lupakan faqir miskin.
Berilah mereka sedikit makanan yang kau gunakan untuk berbuka. Jangan
makan sendiri, sebab orang yang makan sendiri dan tidak memberi makan
orang lain, dikhawatirkan kelak akan menjadi miskin dan hidup susah.
Perut kalian kenyang, tetangga kalian kelaparan, tetapi kalian
mengaku sebagai Mukmin. Iman kalian tidaklah sah, jika kalian memiliki
banyak makanan sisa, keluarga kalian telah makan, tetapi kalian tolak
seorang peminta yang berdiri di depan pintu kalian, sehingga ia pergi
dengan tangan hampa.
Jika ini kalian lakukan, ketahuilah, tak lama lagi kalian akan
mengetahui berita kalian, kalian akan menjadi sepertinya, kalian akan
diusir sebagaimana kalian mengusir peminta itu ketika kalian mampu
memberinya.
Sungguh celaka dirimu, mengapa engkau tidak segera bangun dan
memberikan sesuatu yang kau miliki dengan tanganmu sendiri. Andaikata
kalian mau bangun dan memberinya sesuatu, maka kalian telah melakukan
dua kebaikan, yaitu merendahkan diri kepada sang peminta dan berderma
kepadanya. Lihatlah Nabi kita Muhammad saw, beliau berderma kepada
peminta, memerah susu onta dan menjahit pakaian beliau dengan kedua
tangan beliau sendiri. Bagaimana kalian berani mengaku sebagai pengikut
beliau saw, perbuatan beliau saw. Kalian hanya pandai mengaku, tetapi
tidak memiliki bukti….!
• Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu :
"Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah swt jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku"
jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :
"Anak ini belum bermaksiat kepada Allah swt, sedangkan diriku telah
banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku."
Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :
"Dia telah beribadah kepada Allah swt jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku."
Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah ( dalam hatimu ) :
"Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai
kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak
kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku."
Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah ( dalam hatimu ) :
"Orang ini bermaksiat kepada Allah swt karena dia bodoh ( tidak tahu
), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui
akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak.
Dia tentu lebih baik dariku."
Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah ( dalam hatimu ) :
"Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, bisa jadi di akhir
usianya dia memeluk agama islam dan beramal saleh. Dan bisa jadi di
akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk."
0 comments:
Post a Comment