Pages

Sufi Proverb

Sufi Proverb

Thursday, 4 July 2013

SHALAT DALAM MA’RIFAT

Bahwasanya diceritakan dari Abdullah Bin Umar r.a, katanya adalah kamu berduduk pada suatu orang kelak ke hadapan Rasulullah SAW, minta belajar ilmu Jibril a.s, daripada ilmu yang sempurna dunia dan akhirat, yaitu membiasakan dari hakikat didalam shalat lima waktu yaitu wajib bagi kita untuk mengetahuinya. Yang harus mereka ketahui pertama kali hakikat shalat ini supaya sempurna kamu menyembah Allah, bermula hakikatnya didalam shalat itu atas 4 (empat) perkara :
1.          BERDIRI (IHRAM).
2.          RUKU’ (MUNAJAH).
3.          SUJUD  (MI’RAJ).
4.          DUDUK  (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
1.          BERDIRI ( IHRAM)  itu karena huruf ALIF asalnya dari API, bukan api pelita dan bukan pula api bara. Adapun artinya API itu bersifat JALALULLAH, yang artinya sifat KEBESARAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
¨           KUAT.
¨           LEMAH.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga, karena hamba itu tidak mempunyai KUAT dan LEMAH karena hamba itu di-KUAT-kan dan di-LEMAH-kan oleh ALLAH, bukannya kudrat dan iradat Allah itu lemah. Adapun kepada hakikatnya yang sifat lemah itu shalat pada sifat kita yang baharu ini. Adapun yang dihilangkan tatkala BERDIRI itu adalah pada segala AP’AL (perbuatan) hamba yang baharu.

2.          RUKU’ (MUNAJAH) itu karena huruf LAM Awal, asalnya dari ANGIN, bukannya angin barat dan bukan pula angin timur. Adapun artinya ANGIN itu bersifat JAMALULLAH yang artinya sifat KEELOKAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
¨           TUA.
¨           MUDA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak mempunyai TUA dan MUDA. Adapun yang dihilangkan tatkala  RUKU’  itu adalah pada segala ASMA (nama) hamba yang baharu.

3.          SUJUD (MI’RAJ)  itu karena huruf  LAM Akhir, asalnya dari AIR, bukannya air laut dan bukan pula air sungai. Adapun artinya AIR  itu bersifat QAHAR ALLAH yang artinya sifat KEKERASAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
¨           HIDUP.
¨           MATI.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak pun mempunyai HIDUP dan MATI. Adapun yang dihilangkan tatkala SUJUD itu adalah pada segala  NYAWA (sifat) hamba yang baharu.

4.          DUDUK (TABDIL) itu karena huruf  HA, asalnya dari TANAH, bukannya pasir dan bukan pula tanah lumpur.  Adapun artinya TANAH   itu bersifat KAMALULLAH  yang artinya sifat  KESEMPURNAAN ALLAH TA’ALA, yang terdiri atas 2 (dua) perkara :
¨           ADA.
¨           TIADA.

Yang merupakan kudrat dan iradat-Nya juga. Adapun hamba itu tidak ADA dan TIADA. Adapun yang dihilangkan tatkala DUDUK itu adalah pada segala WUJUD/ZAT hamba yang baharu, karena hamba itu wujudnya ADAM yang artinya hamba tiada mempunyai wujud apapun karena hamba itu diadakan/maujud, hidupnya hamba itu di-hidupkan, matinya hamba itu di-matikan dan kuatnya hamba itu di-kuatkan.
 Itulah hakikatnya shalat. Barangsiapa shalat tidak tahu akan hakikat yang empat tersebut diatas, shalatnya hukumnya  KAFIR JIN dan NASRANI, artinya KAFIR KEPADA ALLAH, ISLAM KEPADA MANUSIA, yang berarti KAFIR BATHIN, ISLAM ZHAHIR, hidup separuh HEWAN, bukannya hewan kerbau atau sapi. Tuntutan mereka berbicara ini wajib atas kamu. Jangan shalat itu menyembah berhala !!!.


INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan sempurnanya orang TAKBIRATUL IHRAM, yaitu hendaklah tahu akan MAQARINAHNYA.
Bermula MAQARINAH  shalat itu terdiri atas 4 (empat) perkara :
1.          BERDIRI  (IHRAM).
2.          RUKU’ (MUNAJAH).
3.          SUJUD (MI’RAJ).
4.          DUDUK  (TABDIL).

Adapun hakikatnya :
q             Adapun hakikatnya BERDIRI (IHRAM) itu adalah TERCENGANG, artinya : tiada akan tahu dirinya lagi, lupa jika sedang menghadap Allah Ta’ala, siapa yang menyembah?, dan siapa yang disembah?.

q             Adapun hakikatnya RUKU’ (MUNAJAH) itu adalah BERKATA-KATA, artinya :  karena didalam TAKBIRATUL IHRAM  itu tiada akan menyebut dirinya (asma/namanya), yaitu berkata hamba itu dengan Allah. Separuh bacaan yang dibaca didalam shalat itu adalah KALAMULLAH.

q             Adapun hakikatnya SUJUD (MI’RAJ)  itu adalah TIADA INGAT YANG LAIN TATKALA SHALAT MELAINKAN ALLAH SEMATA.

q             Adapun hakikatnya  DUDUK (TABDIL)  itu adalah SUDAH BERGANTI WUJUD HAMBA DENGAN TUHANNYA.
 Sah dan maqarinahnya shalat itu terdiri atas 3 (tiga) perkara :
1.          QASHAD.
2.          TA’ARADH.
3.          TA’IN.

Adapun QASHAD itu adalah menyegerakan akan berbuat shalat, barang yang dishalatkan itu fardhu itu sunnah.
Adapun artinya TA’ARRADH itu adalah menentukan pada fardhunya empat, tiga atau dua.
Adapun TA’IN itu adalah menyatakan pada waktunya, zhuhur, ashar, maghrib, isya atau subuh.

 INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan sempurnanya didalam shalat :
q             Adapun sempurnanya BERDIRI (IHRAM) itu hakikatnya :
       Nyata kepada AP’AL  Allah.
Hurufnya ALIF.
Alamnya NASUWAT.
Tempatnya TUBUH, karena tubuh itu kenyataan SYARIAT.

q             Adapun sempurnanya RUKU’ (MUNAJAH)  itu  hakikatnya :
Nyata kepada ASMA Allah.
Hurufnya LAM Awal.
Alamnya MALAKUT.
Tempatnya HATI, karena hati itu kenyataan THARIQAT.

q             Adapun sempurnanya SUJUD (MI’RAJ)  itu hakikatnya :
Nyata kepada SIFAT Allah.
Hurufnya LAM Akhir.
Alamnya JABARUT.
Tempatnya NYAWA, karena Nyawa itu kenyataan HAKIKAT.

q             Adapun sempurnanya DUDUK (TABDIL) itu hakikatnya :
Nyata kepada ZAT Allah.
Hurufnya HA.
Alamnya LAHUT.
Tempatnya ROHANI, karena ROHANI itu kenyataan MA’RIFAT.







q             Adapun  BERDIRI (IHRAM) itu kepada SYARIAT Allah.
Hurufnya DAL.
Nyatanya kepada KAKI kita.

q             Adapun  RUKU’ (MUNAJAH)  itu kepada THARIQAT Allah.
Hurufnya MIM.
Nyatanya kepada PUSAT (PUSER) kita.

q             Adapun SUJUD (MI’RAJ)  itu kepada HAKIKAT Allah.
Hurufnya HA.
Nyatanya kepada  DADA kita.

q             Adapun DUDUK (TABDIL)  itu kepada  MA’RIFAT Allah.
Hurufnya MIM Awal.
Nyata kepada  KEPALA (ARASY) kita.



Jadi Orang Shalat membentuk huruf AHMAD / MUHAMMAD.



INILAH PASAL

Asal TUBUH kita (jasmaniah) kita dijadikan oleh Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1.          API.
2.          ANGIN.
3.          AIR.
4.          TANAH.

Adapun NYAWA kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1.          WUJUD.
2.          NUR ILMU.
3.          NUR.
4.          SUHUD.



Adapun MARTABAT  Tuhan itu ada 3 (tiga) perkara :
1.          AHADIYYAH.
2.          WAHDAH.
3.          WAHIDIYYAH.

Adapun TUBUH kita dijadikan Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1.          WADIY.                    
2.          MADIY.
3.          MANIY.
4.          MANIKEM.


INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan jalan kepada Allah Ta’ala atas 4 (empat) perkara :
1.          SYARIAT.        =     AP’AL.          =     BATANG TUBUH.        
2.          THARIQAT.    =     ASMA.           =     HATI.                                     DIRI
3.          HAKIKAT.       =     SIFAT.           =     NYAWA.                               KITA
4.          MA’RIFAT.     =     RAHASIA.    =     SIR.                                       

Adapun hakikatnya :
ü          SYARIAT         itu adalah  KELAKUAN TUBUH.
ü          THARIQAT     itu adalah  KELAKUAN HATI.
ü          HAKIKAT        itu adalah  KELAKUAN NYAWA.
ü          MA’RIFAT      itu adalah  KELAKUAN ROHANI.

Adapun yang tersebut diatas itu nyata atas penghulu kita Nabi MUHAMMAD. Karena lafadz MUHAMMAD itu 4 (empat) hurufnya   yaitu :
1.          MIM Awal.
2.          HA.
3.          MIM Akhir.
4.          DAL.

Adapun huruf  MIM Awal  itu ibarat KEPALA.
Adapun huruf  HA  itu ibarat DADA.
Adapun huruf  MIM Akhir  itu ibarat PUSAT (PUSER).
Adapun huruf  DAL  itu ibarat  KAKI.
 Adapun huruf  MIM Awal  itu MAQAM-nya kepada alam LAHUT.
Adapun huruf  HA  itu MAQAM-nya kepada alam JABARUT.
Adapun huruf  MIM Akhir  itu  MAQAM-nya kepada alam MALAKUT.
Adapun huruf  DAL  itu MAQAM-nya kepada alam NASUWAT.

Sah dan lagi lafadz ALLAH  terdiri dari 4 (empat) huruf :
1.          ALIF.
2.          LAM Awal.
3.          LAM Akhir.
4.          HA.

Adapun huruf      ALIF                  itu nyatanya  kepada    AP’AL  Allah.
Adapun huruf      LAM Awal        itu nyatanya kepada     ASMA Allah.
Adapun huruf      LAM Akhir       itu nyatanya  kepada    SIFAT Allah.
Adapun huruf      HA                      itu nyatanya kepada     ZAT  Allah.

Adapun      AP’AL     itu nyata  kepada      TUBUH  kita.
Adapun      ASMA     itu nyata kepada       HATI  kita.
Adapun      SIFAT     itu nyata kepada       NYAWA kita.
Adapun      ZAT         itu nyata kepada       ROHANI kita.


INILAH PASAL

Masalah yang menyatakan ALAM. Adapun ALAM itu atas 2 (dua) perkara :
1.          ALAM KABIR  (ALAM BESAR/ALAM NYATA).
2.          ALAM SYAQIR (ALAM KECIL/ALAM DIRI KITA).

Adapun  ALAM KABIR   itu adalah alam yang  NYATA INI.
Adapun ALAM SYAQIR  itu adalah alam  DIRI KITA INI.

ALAM KABIR (ALAM BESAR) itu sudah terkandung didalam ALAM SYAQIR  karena ALAM SYAQIR  itu bersamaan tiada kurang dan tiada lebih, lengkap dengan segala isinya  bumi dan langit, arasy dan kursy, syurga, neraka, lauhun (tinta) dan qolam (pena), matahari, bulan dan bintang.
 Adapun BUMI / JASMANI  didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis yaitu :
1.          BULU.
2.          KULIT.
3.          DAGING.
4.          URAT.
5.          DARAH.
6.          TULANG.
7.          LEMAK (SUM-SUM).

Adapun LANGIT / ROHANI (OTAK/ARASY)  didalam tubuh kita itu terdiri atas 7 (tujuh) lapis pula :
1.          DIMAK  (LAPISAN BERPIKIR/RUH NABATI).
2.          MANIK  (LAPISAN PANDANGAN/RUH HEWANI).
3.          NAFSU  (RUH JASMANI).
4.          BUDI   (RUH NAFASANI).
5.          SUKMA  (RUH ROHANI).
6.          RASA  (RUH NURANI).
7.          RAHASIA  (RUH IDHAFI).

Adapun    MATAHARI         didalam  tubuh kita yaitu  NYAWA  kita.
Adapun    BULAN                 didalam  tubuh kita yaitu AKAL  kita.
Adapun    BINTANG            didalam tubuh kita yaitu ILMU kita (ada yang banyak dan ada pula yang sedikit).
Adapun    SYURGA               didalam tubuh kita yaitu AMAL SHALEH kita.
Adapun    NERAKA              didalam tubuh kita  yaitu  DOSA-DOSA kita.

Adapun LAUT  didalam tubuh kita ada 2 (dua) yaitu :
1.          LAUT ASIN.
2.          LAUT TAWAR.

Adapun    LAUT ASIN         didalam tubuh kita yaitu AIR MATA kita.
Adapun    LAUT TAWAR    didalam tubuh kita yaitu AIR LUDAH kita.
 Adapun  MAHLIGAI  didalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1.          DADA.
2.          QALBUN.
3.          BUDI.
4.          JINEM.
5.          NYAWA.
6.          RASA.
7.          RAHASIA.

Didalam DADA itu QALBUN dan didalam QALBUN itu BUDI dan didalam BUDI itu JINEM dan didalam JINEM itu NYAWA dan didalam NYAWA itu RASA dan didalam RASA  itu  RAHASIA (SIR).

0 comments:

Post a Comment